Umumnya, kayu sekacang dikonsumsi dalam bentuk rebusan. Potongan kayu dikeringkan dan direbus hingga air berubah menjadi kecokelatan, lalu diminum satu hingga dua kali sehari.
Meskipun alami, konsumsi berlebihan sebaiknya dihindari. Konsultasi dengan herbalis atau tenaga medis yang berpengalaman dianjurkan sebelum menjadikannya bagian dari rutinitas pengobatan.