PAGARALAMPOS.COM - Di balik keindahan alam yang memukau, Pulau Belitung menyimpan banyak tempat menarik yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga kaya akan nilai sejarah dan budaya.
Salah satu lokasi yang menjadi perhatian wisatawan dan peneliti adalah Bukit Peramun, yang terletak di Desa Air Selumar, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.
Bukit ini tidak hanya dikenal karena panorama alamnya yang menawan, tapi juga karena cerita sejarah dan kearifan lokal yang melekat erat.
Asal Usul Nama “Peramun”
Nama “Peramun” berasal dari kata lokal “paramun,” yang berarti tempat untuk meramu.
Dahulu, warga sekitar rutin mendaki bukit ini untuk mencari tanaman obat dan rempah alami yang tumbuh di hutan sekitar.
BACA JUGA:Sejarah Candi Bumi Ayu: Jejak Hindu di Tanah Sumatera Selatan!
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Candi Arjuna: Warisan Hindu Tertua di Dataran Tinggi Dieng!
Bukit ini berfungsi sebagai semacam apotek alami bagi penduduk, tempat mereka mendapatkan bahan ramuan tradisional.
Karena itulah, nama Bukit Peramun merefleksikan perannya sebagai pusat pengumpulan tanaman obat tradisional.
Nilai Sejarah dan Kearifan Lokal
Meski tidak memiliki bangunan bersejarah seperti candi atau benteng, Bukit Peramun menyimpan nilai sejarah lewat pengetahuan dan tradisi lokal yang kuat.
Sejak dulu, masyarakat adat Belitung memanfaatkan kawasan ini bukan hanya untuk pengobatan, tapi juga sebagai lokasi ritual dan meditasi bagi para tetua dan dukun desa.
Hutan di bukit ini dipercaya memiliki energi spiritual. Menurut cerita rakyat, tempat ini dihuni oleh makhluk halus yang dihormati dan dijaga oleh masyarakat setempat, selama mereka menjaga sikap hormat dan kelestarian alam.
BACA JUGA:Mengungkapkan Sejarah Gunung Nona di Enrekang: Antara Keindahan Alam dan Legenda Mistis!