Monumen Kresek Madiun: Saksi Bisu Tragedi Kelam 1948 di Tanah Jawa

Jumat 25-07-2025,18:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Di sebuah kawasan sunyi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, berdiri sebuah situs sejarah yang menyimpan kisah kelam tentang salah satu tragedi nasional paling berdarah.

Monumen Kresek, lebih dari sekadar bangunan peringatan, menjadi saksi bisu atas keganasan pemberontakan yang mengguncang Indonesia pada 1948.

Peristiwa di Balik Monumen

Tak lama setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, bangsa ini dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk ancaman dari kelompok-kelompok bersenjata yang bertentangan dengan ideologi negara.

Pada September 1948, terjadi pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) di wilayah Madiun.

BACA JUGA:Sejarah Bukit Tektok di Malang Raya: Dari Pos Pengintaian Pejuang Hingga Destinasi Wisata Alam dan Spiritualit

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Candi Bubrah: Warisan Buddha yang Terselip di Balik Keindahan Prambanan

Pemberontakan ini tidak hanya mengganggu stabilitas nasional, tetapi juga menimbulkan ketakutan luar biasa di kalangan masyarakat.

Banyak tokoh pemerintahan, ulama, aparat keamanan, dan warga sipil menjadi korban kekejaman. Salah satu tempat yang menjadi lokasi pembantaian massal adalah Desa Kresek, yang kini menjadi lokasi dibangunnya monumen.

Pembangunan dan Arsitektur Monumen

Untuk mengenang para korban tragedi ini, pemerintah Kabupaten Madiun mendirikan Monumen Kresek pada tahun 1989, dan peresmiannya dilakukan dua tahun kemudian, tepatnya pada 1991.

Monumen ini berdiri di atas lahan seluas dua hektare lebih, yang diyakini menjadi tempat pembantaian sejumlah warga pada masa pemberontakan.

BACA JUGA:Sejarah Gunung Malabar: Warisan Kolonial, Teknologi Radio, dan Kearifan Lokal di Selatan Bandung!

BACA JUGA:Sejarah Suku Bajo: Jejak Peradaban Maritim di Nusantara yang Tak Tergerus Zaman!

Kompleks monumen dirancang dengan nuansa haru sekaligus tegas. Di dalamnya terdapat patung-patung yang menggambarkan adegan-adegan kekejaman masa itu, relief yang mengisahkan jalannya tragedi, serta sebuah tugu utama yang menjulang sebagai penanda.

Kategori :