Sepanjang sejarahnya, Gunung Ijen pernah mengalami beberapa letusan, meski tidak dalam skala besar. Letusan besar terakhir tercatat pada tahun 1936.
Sejak itu, aktivitasnya cenderung fluktuatif, dan statusnya terus dipantau oleh Badan Vulkanologi Indonesia.
Erupsi kecil dan keluarnya gas belerang kerap menjadi ancaman, baik bagi penambang maupun wisatawan.
Oleh karena itu, pihak berwenang kerap menutup akses ke kawah saat terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.