PAGARALAMPOS.COM - Di tengah hamparan hutan di Ngawi, Jawa Timur, terdapat sebuah monumen megah sebagai penghormatan bagi R.M.T. Ario Soerjo—orang pertama yang menjabat Gubernur Jawa Timur pada masa transisi kemerdekaan, dengan akhir hidup yang sangat tragis.
Siapa Itu R.M.T. Ario Soerjo?
Lahir: 9 Juli 1898 di Magetan, Jawa Timur, berasal dari keluarga bangsawan.
Peran: Setelah Proklamasi 1945, ia dipercaya memimpin Jawa Timur di tengah situasi negara yang belum stabil pasca penjajahan Belanda dan Jepang, hingga akhirnya Indonesia benar-benar merdeka.
BACA JUGA:Jelajah Rasa di Bekasi: Daftar Kuliner Lezat yang Harus Kamu Cicipi!
BACA JUGA:Kuliner Terpopuler di Bekasi: Rekomendasi Makanan Wajib Coba untuk Pecinta Kuliner
Akhir Hidup Tragis
Pada masa Agresi Militer Belanda I (1947), Soerjo tetap menjalankan tugas kenegaraan di tengah konflik berkepanjangan. Pada 9 November 1948, saat dalam perjalanan antara Madiun dan Surabaya bersama dua perwira polisi, ia disergap oleh kelompok pemberontak PKI di hutan Desa Kedungadem, Kecamatan Bendo, Kabupaten Ngawi.
Tubuhnya ditemukan beberapa hari kemudian dalam kondisi mengenaskan — sebuah tragedi yang mengejutkan masyarakat dan menyentuh hati bangsa.
Monumen untuk Mengabadikan Jasa
Untuk mengenang dedikasi dan pengorbanannya, didirikanlah Monumen Soerjo di lokasi penemuan jenazah.
BACA JUGA:Menikmati Kuliner Khas Bekasi: Menyelami Kekayaan Rasa dan Budaya Lewat Hidangan Tradisional!
BACA JUGA:Nikmati Lezatnya Kuliner Khas Jember yang Bikin Ketagihan!
Monumen ini terletak di tepi Jalan Ngawi–Saradan KM 19, Kecamatan Bendo, di tengah hutan jati. Diresmikan pada tahun 1975, bangunan ini terdiri dari:
Sebuah tugu obelisk dan relief yang menggambarkan perjuangan serta akhir hidup Soerjo.