Pemerintah setempat dan warga sekitar kini mulai mengelola kawasan ini secara swadaya.
Mereka membuat jalur pendakian yang lebih aman, mendirikan tempat istirahat sederhana, serta menyediakan informasi sejarah dan kebudayaan lokal melalui papan penunjuk.
Upaya ini dilakukan agar Bukit Tektok tidak hanya menjadi tempat wisata alam, tetapi juga ruang edukasi sejarah dan budaya.
Potensi Ekowisata Berbasis Budaya
Melihat potensi yang dimiliki, Bukit Tektok sangat cocok dikembangkan sebagai destinasi ekowisata berbasis budaya dan sejarah.
Konsep ini menggabungkan keindahan alam dengan nilai-nilai lokal, sehingga wisatawan tidak hanya menikmati keindahan fisik.
BACA JUGA:Mengenal Benteng Indrapatra: Warisan Pertahanan Kuno di Pesisir Aceh
tetapi juga belajar tentang warisan leluhur, perjuangan masyarakat setempat, dan tradisi yang hidup di sekitarnya.
Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian juga menjadi kunci agar Bukit Tektok tetap lestari.
Ke depannya, diharapkan ada sinergi antara pihak pemerintah, komunitas lokal, dan wisatawan untuk menjaga kawasan ini dari eksploitasi berlebihan.