Dalam tahap ini, bisnis dapat mengirimkan pesan follow-up dengan mengatur pesan otomatis untuk memberikan rasa aman kepada pelanggan. Pesan tersebut secara tidak langsung akan memberikan kepastian kepada pelanggan bahwa transaksi telah berhasil dilakukan.
Pengiriman penawaran personal secara berkala
Pesan otomatis berisi penawaran personal adalah salah satu cara untuk membuat pelanggan merasa sebagai bagian dari kontributor eksklusif. Bisnis dapat menggunakan message automation tools untuk mengirimkan penawaran secara berkala sesuai dengan preferensi pelanggan.
Misalnya, menjadwalkan pengiriman pesan otomatis di waktu ulang tahun pelanggan yang berisi promo khusus. Jika strategi ini dilakukan secara konsisten, bisnis dapat memperkuat persepsi bahwa bisnis memperdulikan kebutuhan dan preferensi pelanggan.
Reaktivasi pelanggan yang tidak aktif
Pelanggan memiliki titik jenuh, suatu waktu mereka bisa tidak lagi berinteraksi dengan bisnis. Meski tidak benar-benar menghilang, bisnis perlu memikirkan upaya agar pelanggan memiliki alasan yang kuat untuk menumbuhkan kembali minat berinteraksi dengan bisnis.
Dengan tujuan tersebut, strategi reaktivasi pelanggan ini dibentuk dengan pendekatan yang menggugah, seperti pesan "kami merindukanmu!" disertai penawaran khusus. Selain itu, bisnis juga dapat memberi highlight untuk produk yang sesuai dengan preferensi mereka.
BACA JUGA:Dibantu Pinjaman BRI, Supplier Ikan Ini Sukses Ekspansi Usaha Lewat Program MBG
Praktik Terbaik dalam Message Automation
Praktik terbaik dalam pesan otomatis berfokus pada tiga hal: timing, segmentasi audiens, dan evaluasi performa kampanye.
Ketiganya, memiliki peranan penting dalam memperkuat komunikasi yang relevan dan berdampak pada peningkatan loyalitas, maupun customer lifetime value.
Timing dan frekuensi pengiriman
Mengatur waktu yang tepat untuk mengirimkan pesan adalah praktik pertama dan yang wajib dilakukan oleh bisnis.
Jika frekuensi pengiriman terlalu sering, bisnis bisa menganggap pesan tersebut sebagai pesan spam yang mengganggu.
Sebaliknya, jika jarang mengirimkan pesan otomatis, bisnis beresiko dilupakan pelanggan, bahkan kehilangan mereka.
Sehingga, pemilihan waktu dan frekuensi pengiriman pesan harus diatur seideal mungkin, agar manfaatnya memberikan dampak yang efektif.