Dibantu Pinjaman BRI, Supplier Ikan Ini Sukses Ekspansi Usaha Lewat Program MBG

Minggu 13-07-2025,12:13 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Sebagai lembaga keuangan yang konsisten mendukung pemberdayaan ekonomi kerakyatan, BRI terus memainkan peran penting sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjalankan berbagai program yang berpihak pada masyarakat.

Komitmen ini tercermin dari keterlibatan aktif BRI dalam mendukung implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Salah satu bentuk dukungan konkret tersebut adalah penyaluran pembiayaan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkontribusi dalam penyediaan bahan pangan untuk program MBG, seperti yang berlangsung di Kayu Agung,

Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Salah satu pelaku usaha yang merasakan manfaatnya adalah Engga, warga Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Ia dikenal sebagai salah satu pemasok ikan terbesar untuk para pedagang di Pasar Kayu Agung.

BACA JUGA:Dukung Ekonomi Warga, Klaster Usaha Tanaman Hias Binaan BRI Tumbuh Makin Subur

Engga memulai usahanya sekitar tahun 2015, berbekal relasi dengan sejumlah petani ikan lokal. Ia mencoba peruntungan sebagai pemasok ikan ke pasar, khususnya untuk pedagang eceran.

Awalnya, pelanggan Engga masih terbatas, namun seiring waktu, bisnisnya tumbuh berkat reputasi dan konsistensi.

Menurut Engga, saat ini ia mampu menjual lebih dari 700 kilogram ikan per hari—jumlah tersebut hanya dari jenis ikan patin, yang memang paling diminati di wilayah tersebut.

Selain patin, ia juga menjual ikan nila yang turut menyumbang angka penjualan meski tidak sebesar patin.

BACA JUGA:Strategi BRI Perkuat Pendanaan: Prioritaskan Penghimpunan Dana Murah

Keberadaan program MBG membawa dampak positif bagi usahanya. Selain membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak, program ini juga menciptakan peluang ekonomi bagi pelaku usaha lokal.

Engga bercerita bahwa dua pelanggan kateringnya menjadi bagian dari vendor penyedia makanan untuk program MBG. Hal itu otomatis mendongkrak permintaan ikan dari usaha miliknya.

“Sebelum ada program MBG, katering itu memang sudah rutin beli ikan di tempat saya. Setelah mereka ikut jadi vendor MBG, permintaan mereka naik—kadang bisa sampai 100 kilogram dalam satu kali pesan,” ungkapnya.

Menjalankan usaha dari nol tentu penuh tantangan. Awalnya Engga bekerja sendirian, namun kini telah dibantu dua karyawan karena perkembangan usaha yang cukup pesat.

Kategori :