Lebih Tua dari Kamasutra: Artefak Seksual dari Timur Tengah Buka Tabir Kehidupan Intim Masa Lalu

Kamis 10-07-2025,04:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Museum sering kali diasosiasikan dengan ruang tenang yang menyimpan benda-benda kuno, namun siapa sangka bahwa di Museum Arkeologi Israel, terdapat koleksi yang cukup mengejutkan? Di bagian koleksi Timur Dekat Kuno, tersimpan dua artefak tembikar mungil yang merekam sisi lain peradaban manusia—yakni ekspresi erotis dari ribuan tahun silam.

Plakat kecil tersebut, berukuran sebesar telapak tangan, berasal dari sekitar 4.000 tahun lalu, tepatnya awal milenium kedua sebelum Masehi—masa kejayaan Babilonia Kuno. Ini berarti, artefak itu tercipta jauh sebelum karya terkenal dari India, Kamasutra, ditulis, yakni sekitar 1.500 tahun sebelumnya.

Pandangan Terbuka terhadap Seksualitas

Kedua plakat tersebut menggambarkan hubungan seksual secara detail, menandakan bahwa masyarakat Babilonia kala itu tidak menganggap seks sebagai hal tabu.

Sebaliknya, seks diposisikan sebagai bagian penting dalam keseharian dan budaya mereka—berbeda jauh dari pandangan umum masyarakat Timur Tengah modern.

BACA JUGA: Jejak Sejarah Suku Zulu: Bangsa Pejuang yang Mengukir Legenda Afrika Selatan

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Berau, Pusat Perdagangan dan Maritim Kalimantan Timur

Kawasan yang dikenal sebagai Timur Dekat Kuno mencakup area yang kini termasuk Irak, Suriah bagian timur laut, Mesir, Iran, Turki, serta kawasan Levant (termasuk Lebanon, Israel, Palestina, Yordania, dan sekitarnya). Wilayah ini menjadi pusat kemajuan berbagai peradaban awal dunia.

Kurator bidang artefak Asia Barat, Laura A. Peri, menyatakan bahwa seni erotis Mesopotamia sangat eksplisit dalam penggambarannya.

Ia menekankan bahwa gaya yang ditampilkan dalam artefak ini bukan hanya posisi seksual standar, tetapi mencakup berbagai variasi.

Simbol-Simbol Seksual dalam Plakat

Salah satu plakat memperlihatkan pasangan dalam posisi "coitus a tergo" atau dari belakang. Sedangkan pada plakat lain, digambarkan wanita yang meminum bir melalui sedotan saat sedang berhubungan seksual.

BACA JUGA:Sejarah Danau Ranau: Keindahan Alam dan Warisan Geologi di Perbatasan Sumatera Selatan dan Lampung

BACA JUGA:Rekomendasi Wisata Pekanbaru: Menjelajahi Pesona Alam, Budaya, dan Sejarah di Ibu Kota Riau!

Menurut sejarawan Julia Assante, elemen tersebut mengandung makna simbolik yang mengindikasikan bahwa adegan itu berhubungan erat dengan kesenangan fisik dan spiritual.

Kategori :