Selain itu, ada juga pertunjukan Barong Osing yang memiliki kemiripan dengan tradisi Barong di Bali, menandakan akar budaya Hindu-Buddha yang masih kuat.
Kepercayaan dan Akulturasi Agama
Mayoritas masyarakat Osing sekarang menganut agama Islam, namun mereka masih mempraktikkan tradisi keagamaan yang dipengaruhi oleh kepercayaan leluhur.
Upacara seperti selamatan, bersih desa, dan perayaan hari keramat masih dijalankan sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan nenek moyang.
Sebagian kecil komunitas Osing juga menjalankan ajaran Kapitayan, kepercayaan asli Jawa yang menitikberatkan penghormatan kepada roh leluhur dan kekuatan alam. Fenomena ini mencerminkan toleransi dan perpaduan budaya yang kuat dalam kehidupan masyarakat Osing.
Pelestarian Identitas di Era Modern
Seiring waktu, budaya Osing pernah mengalami tekanan, terutama pada masa kolonial dan awal kemerdekaan, ketika budaya Jawa standar mendominasi ruang publik dan bahasa Osing dianggap kurang layak dipertahankan.
BACA JUGA:Makna dan Sejarah Rumah Baileo sebagai Pusat Tradisi dan Identitas Maluku
BACA JUGA: Danau Satonda: Sejarah Alam dan Legenda Mistis Pulau Vulkanik yang Menawan
Namun, saat ini kesadaran untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal semakin meningkat.
Pemerintah Banyuwangi bersama dengan para budayawan dan masyarakat aktif mengembangkan budaya Osing melalui berbagai kegiatan seperti pendidikan muatan lokal, festival budaya, dan pengembangan desa adat seperti Desa Kemiren yang kini menjadi destinasi wisata budaya.
Peran dalam Pariwisata dan Budaya Nasional
Budaya Osing kini menjadi salah satu ikon pariwisata utama di Banyuwangi. Festival-festival seperti Gandrung Sewu, Ngopi Sepuluh Ewu, dan Festival Kuwung berhasil menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Seni pertunjukan, kuliner, dan kerajinan khas Osing turut membantu menghidupkan serta memperkenalkan warisan budaya mereka di dunia modern.
Para seniman dan akademisi juga semakin banyak yang meneliti dan mempromosikan budaya Osing pada tingkat nasional maupun internasional, menegaskan bahwa Suku Osing bukan hanya bagian sejarah, tapi juga bagian penting dari keragaman budaya Indonesia yang terus berkembang.