BACA JUGA:Mengenal Sejarah Suku Akit: Jejak Kehidupan Masyarakat Pesisir Riau yang Terlupakan!
Tinggi bangunannya sekitar 9 meter, dengan bagian tubuh dan atap candi yang sebagian besar sudah mengalami kerusakan akibat waktu dan faktor alam.
Salah satu daya tarik utama Candi Ngetos adalah ornamen dan pahatan reliefnya yang masih bisa dikenali. Motif-motif bunga teratai, kala makara, dan bentuk-bentuk geometris menjadi penghias dinding candi.
Ini menandakan bahwa dulunya Candi Ngetos bukan hanya sekadar tumpukan batu, melainkan tempat yang hidup dan penuh makna spiritual.
Fungsi dan Makna Spiritual
Candi Ngetos diyakini memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan atau tempat perabuan raja.
BACA JUGA:Mengenal Suku Sikumbang: Warisan Budaya Minangkabau yang Melegenda!
Kepercayaan lokal menyebutkan bahwa Prabu Brawijaya dimakamkan atau "lenyap" secara spiritual di tempat ini, menjadikan Candi Ngetos sebagai salah satu situs yang disucikan oleh masyarakat sekitar.
Hingga kini, masih ada sebagian masyarakat yang mengaitkan Candi Ngetos dengan aura mistis dan kekuatan spiritual.
Pada hari-hari tertentu, terutama menjelang bulan Suro dalam kalender Jawa, tempat ini kerap dikunjungi oleh peziarah yang ingin memanjatkan doa atau melakukan meditasi.
Upaya Pelestarian
BACA JUGA:Buton Tempo Dulu: Sejarah Suku, Kejayaan Islam, dan Kearifan Budaya yang Tetap Hidup
Sebagai salah satu peninggalan budaya yang bernilai tinggi, Candi Ngetos telah mengalami beberapa kali proses restorasi dan perawatan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).
Upaya pelestarian ini penting dilakukan mengingat kondisi candi yang terus mengalami pelapukan akibat cuaca dan usia.
Dengan dibangunnya akses jalan yang lebih baik dan fasilitas penunjang lainnya, diharapkan masyarakat lebih mengenal dan mencintai peninggalan sejarah ini.
Potensi Wisata Edukasi