Sejarah Gunung Karangetang: Letusan, Kehidupan Masyarakat, dan Warisan Alam dari Pulau Siau!

Kamis 26-06-2025,07:12 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Gunung Karangetang, juga dikenal dengan nama Gunung Api Siau, adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia.

Terletak di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara, gunung ini menjulang megah dengan ketinggian sekitar 1.784 meter di atas permukaan laut.

Dikenal karena aktivitas vulkaniknya yang tinggi, Karangetang tidak hanya mencatat sejarah geologi yang penting, tetapi juga memiliki ikatan kuat dengan kehidupan masyarakat setempat.

Asal Usul Nama dan Letak Geografis

BACA JUGA:Sejarah Candi Ijo: Warisan Megah Peradaban Hindu di Puncak Perbukitan Prambanan!

Nama "Karangetang" berasal dari kata lokal yang menggambarkan kekuatan dan panas yang dipancarkan oleh gunung ini.

Terletak di wilayah Cincin Api Pasifik—zona paling aktif secara tektonik di dunia—Gunung Karangetang menjadi salah satu titik penting dalam pemantauan aktivitas vulkanik di Indonesia.

Pulau Siau sendiri merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Sangihe, yang secara geologis terbentuk akibat tumbukan antara Lempeng Laut Filipina dan Lempeng Eurasia.

Sejarah Letusan Gunung Karangetang

BACA JUGA:Sejarah Bukit Ketapang: Dari Jejak Perjuangan Rakyat hingga Warisan Alam yang Menawan!

Gunung Karangetang memiliki catatan letusan yang panjang, bahkan sejak abad ke-17.

Letusan pertamanya yang tercatat terjadi pada tahun 1675. Sejak saat itu, gunung ini telah meletus lebih dari 40 kali, menjadikannya salah satu gunung berapi dengan frekuensi erupsi tertinggi di Indonesia.

Letusan Karangetang biasanya bersifat efusif (mengeluarkan lava cair) dan eksplosif (mengeluarkan abu dan material vulkanik).

Beberapa letusan besar pernah mengakibatkan kerusakan parah, termasuk menelan korban jiwa dan memaksa warga mengungsi.

Kategori :