Rambut di Kalangan Biarawan Tibet Potong Total untuk Menolak Dunia Materi

Kamis 19-06-2025,12:32 WIB
Reporter : Yogi
Editor : Edi

Biara-biara di Tibet mungkin sunyi, tapi kepala-kepala gundul para biarawannya berbicara banyak tentang arti hidup yang sejati.

Namun tidak semua orang memahami makna di balik kepala plontos itu. 

Banyak yang melihatnya hanya sebagai seragam, bukan kesadaran. 

BACA JUGA:Gaya Rambut Suku Maasai di Kenya Ketika Rambut Merah Oker Jadi Tanda Keperkasaan

Padahal, di balik keputusan mencukur habis rambut, terdapat proses panjang pencarian jati diri. 

Seorang biarawan muda harus melewati berbagai ujian batin sebelum akhirnya memutuskan untuk meninggalkan kehidupan lamanya. 

Gundul bukan sekadar tampilan, tapi hasil dari perjuangan spiritual yang sunyi dan seringkali menyakitkan. 

Ia menjadi tanda lahirnya manusia baru yang tak lagi dikendalikan oleh ego.

BACA JUGA:Pixie Cut – Gaya Rambut Sangat Pendek, Cocok untuk yang Suka Tampilan Praktis dan Edgy!

Tradisi ini juga mengajarkan nilai kesetaraan. 

Di dalam biara, tak ada lagi perbedaan status berdasarkan penampilan. 

Semua kepala tampak sama polos dan bersih. 

Tak ada rambut yang bisa dibanggakan, disisir, atau dipamerkan. 

BACA JUGA:Gaya Rambut Gimbal Suku Rastafari Bukan Sekadar Fashion, tapi Filosofi Hidup

Dengan begitu, setiap biarawan dilatih untuk melihat sesama melalui kualitas batin, bukan atribut fisik. 

Dalam keheningan biara yang dikelilingi pegunungan Himalaya, para kepala gundul itu berdiri teguh sebagai pengingat bahwa jalan pencerahan tidak bisa ditapaki tanpa melepaskan apa yang tak lagi penting.

Kategori :