Menelusuri Jejak Suku Genyem: Kearifan Lokal dari Lembah Grime yang Mulai Terungkap

Jumat 20-06-2025,09:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Kepercayaan Tradisional dan Upacara Adat

Sebelum masuknya agama-agama besar, masyarakat Genyem memeluk sistem kepercayaan tradisional yang bersifat animisme dan dinamisme. Mereka mempercayai bahwa alam dipenuhi oleh roh-roh leluhur dan kekuatan gaib.

Elemen alam seperti gunung, pohon besar, dan batu dianggap sakral. Upacara adat seperti panen, penyembuhan, hingga kematian masih dijalankan dan memiliki makna spiritual yang dalam.

Tokoh adat dan dukun kampung memiliki kedudukan tinggi sebagai penghubung antara dunia manusia dan dunia roh.

Bahasa dan Ekspresi Budaya

Bahasa yang digunakan oleh Suku Genyem termasuk dalam rumpun bahasa Papua, dan diwariskan secara lisan.

BACA JUGA:Sejarah Suku Moronene: Warisan Leluhur yang Bertahan di Tengah Arus Modernisasi!

BACA JUGA:Kerak Telor. Makanan Betawi Paling Terkenal Kesukaan Bangsawan Belanda? Ini Sejarahnya!

Meski penggunaan Bahasa Indonesia semakin umum, terutama di kalangan generasi muda, bahasa asli mereka masih dipertahankan sebagai identitas budaya.

Dalam bidang seni, masyarakat Genyem memiliki warisan budaya berupa tarian tradisional, nyanyian, serta kerajinan tangan seperti ukiran dan anyaman. Rumah-rumah mereka dibangun dengan menyesuaikan iklim tropis Papua, mengutamakan sirkulasi udara dan kenyamanan.

Dampak Modernisasi dan Tantangan Sosial

Perkembangan pendidikan, penyebaran agama Kristen, dan pembangunan infrastruktur membawa dampak besar terhadap pola hidup masyarakat Genyem.

Banyak anak muda yang memilih bersekolah atau bekerja di kota, sehingga secara perlahan gaya hidup tradisional mulai ditinggalkan.

Namun, sistem adat seperti pembagian tanah ulayat, musyawarah adat, dan penyelenggaraan upacara tradisional tetap dijaga.

BACA JUGA:Lurah Burung Dinang Ajak Warga Berkolaborasi Jaga Kebersihan

BACA JUGA:Sejarah Suku Bawean: Menelusuri Jejak Budaya di Pulau Kecil yang Kaya Tradisi!

Kategori :