Saksi Bisu Pertempuran Cigombong. Begini Nasib Tugu Maseng Sekarang

Rabu 11-06-2025,04:03 WIB
Reporter : Devi
Editor : Gusti

Karena tulisan kuno yang ada di Tugu Maseng menceritakan kejadian tahun 1946, padahal batas wilayah antara Indonesia dan Belanda yang disebut Garis Van Mook baru ditetapkan pada tahun 1947.

Pada lempengan batu tersebut tertulis bahwa kejadian itu berlangsung pada tahun 1946 setelah Indonesia merdeka.

Walaupun banyak orang yang mungkin enggan menghubungkan Tugu Maseng dengan batas wilayah yang ditetapkan dalam Garis Van Mook antara Indonesia dan Belanda, dia mengungkapkan bahwa dulu di Maseng pernah ada pertempuran sengit antara tentara Indonesia dan tentara sekutu pada tahun 1946.

"Di daerah Maseng pada permulaan tahun 1946, sempat ada peristiwa bentrokan antara pasukan dari pihak sekutu dan para pejuang dari Tentara Republik Indonesia," kata bapak guru yang umurnya sudah 44 tahun.

BACA JUGA:Kisah Pilu Tugu Abel Tasman dan Keberanian di Gunung Marapi

Berikut adalah parafrase dari kalimat yang Anda berikan, dengan mengubah setidaknya 90% kata-katanya namun tetap mempertahankan konteks aslinya:

Konflik bersenjata di Maseng yang melibatkan pasukan Indonesia dan pihak sekutu dipicu oleh adanya miskomunikasi.

Ia menjelaskan bahwa terjadi kekeliruan karena prajurit Indonesia keliru mengira rombongan tersebut sebagai tentara Jepang. Padahal, yang datang sebenarnya adalah pasukan sekutu dari skuadron Churchill.

BACA JUGA:Sejarah Tugu Pentadbiran Karimun: Jejak Pemerintahan Awal di Pulau Berazam!

Tujuan kedatangan mereka ke daerah itu adalah untuk menjalankan tugas dari Churchill, yaitu menangkap para pelaku kejahatan perang, yang dalam kasus ini adalah tentara Jepang.

Berikut adalah parafrase dari teks yang Anda berikan:

Menurut pandangannya, walaupun Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1946, faktor yang menyebabkan pihak sekutu terus memburu tentara Jepang sampai ke daerah Maseng adalah untuk menjaga keberlangsungan kesepakatan yang dihasilkan dalam perundingan di San Francisco.

"Mengapa pasukan gabungan menuju Maseng untuk mencari tentara Jepang?

BACA JUGA:Sejarah Tugu Pentadbiran Karimun: Jejak Pemerintahan Awal di Pulau Berazam!

Sebab, kewajiban pasukan gabungan saat tiba di Indonesia adalah memastikan keadaan tetap seperti semula, sesuai kesepakatan dari perundingan San Francisco, yang menyatakan bahwa wilayah yang diduduki oleh Jepang harus dikembalikan kepada pemilik sah sebelumnya (yaitu Indonesia)," demikian ia menyimpulkan.

Kendati hubungan antara Tugu Maseng dan pemerintah Belanda masih belum terungkap secara pasti, sang Guru Sejarah menjelaskan bahwa monumen ini dengan jelas menjadi bukti bisu dari pertempuran sengit antara Tentara Indonesia dan pasukan sekutu, yang pada akhirnya memunculkan garis Van Mook di wilayah Maseng.

Kategori :