Sejarah Goa Maria Sendangsono: Jejak Iman di Tengah Alam Menoreh!

Selasa 03-06-2025,15:02 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

Setiap tahun, ribuan peziarah datang untuk berdoa, mengikuti misa, atau sekadar merasakan ketenangan di tengah keindahan alam.

Berbagai fasilitas telah dibangun untuk menunjang kenyamanan para peziarah, seperti tempat doa, area refleksi, kapel, dan rumah retret.

Namun demikian, suasana alami dan kesederhanaan tetap dijaga agar tidak menghilangkan nuansa spiritual yang menjadi daya tarik utama.

Warisan Iman dan Simbol Toleransi

BACA JUGA:Sejarah Pura Penataran Agung Lempuyang: Gerbang Suci Menuju Pencerahan di Timur Bali!

Goa Maria Sendangsono adalah bukti nyata bahwa tempat-tempat sederhana dapat menjadi ladang iman yang subur.

Dari sebuah mata air di bawah pohon sono, kini berkembang menjadi tempat suci yang menginspirasi banyak orang.

Selain sebagai pusat ziarah Katolik, tempat ini juga menjadi simbol toleransi dan perdamaian antarumat beragama.

Banyak pengunjung dari agama lain yang datang dengan penuh rasa hormat, membuktikan bahwa nilai spiritual bisa dirasakan secara universal.

Sendangsono bukan sekadar destinasi wisata rohani. Ia adalah perhentian jiwa, tempat di mana banyak orang menemukan kedamaian, harapan, dan kekuatan baru untuk melanjutkan hidup.

Di balik sunyinya pepohonan dan gemericik airnya, Sendangsono menyimpan kisah iman yang tak lekang oleh waktu.

Kategori :