PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Kutai Martadipura merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia yang meninggalkan jejak penting dalam perjalanan sejarah nusantara.
Terletak di wilayah Muara Kaman, Kalimantan Timur, kerajaan ini dianggap sebagai kerajaan Hindu pertama yang berdiri di kepulauan Indonesia.
Keberadaannya menjadi penanda awal pengaruh budaya dan agama India di Nusantara, serta simbol dari peralihan masyarakat dari masa prasejarah menuju zaman sejarah tertulis.
Asal Usul dan Letak Geografis
BACA JUGA:Sejarah Rumah Gadang Tan Malaka: Warisan Budaya dan Jejak Seorang Tokoh Bangsa!
Nama "Kutai Martadipura" merujuk pada dua hal: "Kutai" sebagai nama wilayah, dan "Martadipura" yang kemungkinan besar berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "kota cahaya kemuliaan."
Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-4 Masehi dan berkembang di sepanjang aliran Sungai Mahakam.
Letak geografis di tepi sungai membuat Kutai Martadipura menjadi pusat pertemuan berbagai budaya dan jalur perdagangan.
Hal ini pula yang mempercepat proses akulturasi budaya lokal dengan kebudayaan India, khususnya dalam bidang keagamaan, sistem pemerintahan, dan kesusastraan.
Sumber Sejarah: Yupa, Prasasti Batu
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gedung Siput: Jejak Arsitektur Unik di Tanah Melayu!
Bukti paling nyata keberadaan Kerajaan Kutai Martadipura ditemukan dalam bentuk tujuh buah yupa, yaitu tiang batu yang digunakan untuk menambatkan hewan kurban.
Prasasti ini ditemukan di wilayah Muara Kaman dan ditulis dalam aksara Pallawa serta bahasa Sanskerta, menandakan kuatnya pengaruh India pada saat itu.
Isi prasasti tersebut menyebutkan tentang raja-raja yang memerintah di Kutai, mulai dari Kudungga, kemudian anaknya Aswawarman, dan cucunya Mulawarman.
Dari ketiga nama tersebut, Kudungga diduga sebagai tokoh lokal yang belum menganut Hindu, sementara Aswawarman dianggap sebagai pendiri dinasti, karena namanya bercorak India.