Organisasi ini dihapuskan dari sejarah resmi Orde Baru, dan nama Gerwani menjadi simbol “keburukan” yang ditanamkan dalam kurikulum pendidikan dan media selama puluhan tahun.
BACA JUGA:Nuansa Belanda semakin kuat di Timnas Indonesia setelah kedatangan Simon Tahamata
Selama Orde Baru, sejarah Gerwani diselimuti oleh propaganda. Narasi resmi menggambarkan organisasi ini sebagai biang kerok kekacauan nasional.
Namun, sejak era reformasi, sejumlah sejarawan dan aktivis mulai menggali ulang sejarah Gerwani secara objektif.