PAGARALAMPOS.COM - Gerwani, singkatan dari Gerakan Wanita Indonesia, adalah salah satu organisasi perempuan paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.
Namun, perjalanan organisasi ini berakhir tragis setelah peristiwa G30S tahun 1965 yang mengubah wajah politik Indonesia secara drastis.
Latar Belakang dan Pembentukan
Gerwani didirikan pada tanggal 4 Juni 1950 di Semarang dengan nama awal Gerakan Wanita Sedar.
Organisasi ini muncul dari semangat zaman pasca-kemerdekaan, ketika berbagai kelompok masyarakat mulai menyusun diri dalam organisasi untuk membangun negara yang baru merdeka.
Gerwani menyatukan berbagai kelompok perempuan progresif dari berbagai latar belakang yang memiliki tujuan bersama: memperjuangkan hak-hak perempuan, kesetaraan gender, dan keadilan sosial.
Pada tahun 1954, organisasi ini berganti nama menjadi Gerwani dan memperluas basisnya secara nasional.
Tujuan dan Kegiatan
BACA JUGA:Sejarah Rumah Adat Boyang: Warisan Arsitektur Suku Mandar yang Sarat Makna Budaya!
- Sejak awal, Gerwani memfokuskan diri pada isu-isu yang berkaitan dengan perempuan kelas pekerja dan petani. Beberapa tujuan utama mereka antara lain:
- Melawan praktik feodalisme dan patriarki, yang dinilai menghambat kemajuan perempuan.
- Meningkatkan kesadaran politik perempuan dan mengajak mereka terlibat dalam pembangunan nasional.
Gerwani aktif menggelar pendidikan politik, pelatihan keterampilan untuk perempuan, serta kampanye melawan buta huruf dan kemiskinan. Organisasi ini juga kerap terlibat dalam aksi massa menuntut keadilan sosial.
Kedekatan dengan PKI dan Politik Era 1950-an
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Tari Ratoeh Jaroe: Harmoni Gerak dari Tanah Rencong!
Pada era demokrasi parlementer dan masa awal Orde Lama, Gerwani menjalin kedekatan politik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Hubungan ini bukan semata karena ideologi, tetapi karena kesamaan perjuangan dalam membela rakyat kecil dan memperjuangkan keadilan sosial.