Tongkonan diwariskan secara turun-temurun dan menjadi lambang ikatan keluarga.
4. Ragam Upacara Adat
Selain Rambu Solo, terdapat upacara lain seperti Rambu Tuka, yang merupakan bentuk ungkapan rasa syukur.
Ada pula ritual unik bernama Ma’nene, yaitu tradisi mengganti pakaian dan membersihkan jenazah leluhur sebagai bentuk penghormatan terhadap mereka yang telah wafat.
5. Patung Tau-Tau: Simbol Kehadiran Leluhur
Patung Tau-Tau merupakan representasi tokoh yang telah meninggal. Biasanya patung ini ditempatkan di area tebing atau gua untuk melambangkan kehadiran roh leluhur yang tetap menjaga keluarga.
BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Tugu Thomas Parr: Jejak Kolonial di Tanah Bengkulu!
BACA JUGA:Memahami Sejarah Suku Mentawai: Warisan Leluhur dari Pulau Terpencil!
Proses pembuatannya dilakukan dengan aturan khusus karena dianggap sakral.
6. Sistem Sosial Tradisional
Masyarakat Toraja mengenal sistem sosial yang terdiri dari tiga lapisan utama: bangsawan, masyarakat biasa, dan bekas budak.
Stratifikasi ini masih memengaruhi pelaksanaan berbagai upacara adat, terutama dalam pemakaman, di mana status sosial menentukan skala dan kemegahan acara.
7. Kerbau: Makna dan Kehormatan
Kerbau memiliki arti penting dalam kehidupan masyarakat Toraja, terutama jenis tedong bonga (bermotif belang).
Hewan ini dianggap sebagai kendaraan roh menuju alam baka dan menjadi lambang kemakmuran.
BACA JUGA:Sejarah Tugu Keris Siginjai Jambi: Simbol Kebanggaan dan Warisan Budaya Melayu!