Sejarah Benteng Ujung Pandang: Dari Benteng Kerajaan Gowa hingga Fort Rotterdam, Jejak Kolonial dan Warisan!

Selasa 20-05-2025,10:30 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Di tengah hiruk-pikuk kota Makassar yang modern dan dinamis, berdiri sebuah bangunan megah yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah panjang Sulawesi Selatan: Benteng Ujung Pandang.

Bangunan yang kini lebih dikenal sebagai Fort Rotterdam ini tidak hanya menyimpan nilai arsitektur kolonial yang kuat, tetapi juga mencerminkan pergulatan kekuasaan, dan identitas di tanah Makassar sejak abad ke-17.

Awal Mula Pendirian: Benteng Gowa

Benteng Ujung Pandang pertama kali didirikan pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’ Kallonna.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Kelenteng Sam Poo Kong: Jejak Laksamana Cheng Ho yang Memukau di Semarang!

Dalam sejarah Kerajaan Gowa, benteng ini semula dikenal dengan nama Benteng Ujung Pandang, mengambil nama dari pohon pandan yang tumbuh subur di kawasan pesisir tempat benteng dibangun.

Struktur awal benteng ini dibuat dari tanah liat dan kayu, mengikuti gaya lokal yang difungsikan sebagai pusat pertahanan kerajaan Gowa-Tallo terhadap serangan musuh, khususnya dari laut.

Lokasinya yang strategis di tepi Selat Makassar membuatnya menjadi benteng pertahanan yang vital dalam mengamankan perdagangan dan lalu lintas maritim kerajaan.

Era Penaklukan VOC dan Perubahan Nama

BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Gereja Katedral: Simbol Iman dan Arsitektur Megah di Jantung Jakarta!

Pada pertengahan abad ke-17, kawasan Makassar menjadi incaran VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) karena letaknya yang strategis dan potensinya sebagai pelabuhan niaga.

Setelah pertempuran sengit dalam Perang Makassar, akhirnya pada tahun 1667, Sultan Hasanuddin dari Gowa menandatangani Perjanjian Bongaya dengan VOC yang dipimpin oleh Laksamana Cornelis Speelman.

Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Benteng Ujung Pandang diserahkan kepada Belanda. VOC kemudian merenovasi dan membangun ulang benteng tersebut dengan batu kapur dan arsitektur khas Eropa.

Nama benteng pun berubah menjadi Fort Rotterdam, sebagai penghormatan terhadap kampung halaman Speelman di Belanda.

BACA JUGA:Bawa Rejeki atau Malapetaka? Ternyata Ini Petanda Kenapa Ular Kawat Masuk Rumah.

Kategori :