PAGARALAMPOS.COM - Di balik lautan biru yang membentang luas, sejarah mencatat keberanian manusia menjelajah batas dunia yang tak dikenal.
Christopher Columbus, pelaut asal Genoa, Italia, memulai langkah besar pada tahun 1492 dengan keyakinan bahwa Asia bisa dicapai lewat jalur barat.
Ia menembus samudra Atlantik tanpa peta pasti, hanya berbekal bintang, kompas, dan keyakinan bahwa bumi bulat.
Perjalanannya justru membawanya ke Benua Amerika, tanah baru yang belum dikenal oleh bangsa Eropa kala itu.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Galunggung: Jejak Letusan dan Kehidupan di Sekitarnya!
Columbus sebenarnya tidak pernah tahu bahwa ia menemukan dunia baru.
Ia tetap yakin bahwa tanah yang ia injak adalah bagian dari Asia Timur, seperti yang digambarkan oleh peta kuno dan catatan Marco Polo.
Namun, ekspedisinya mengubah peta dunia, membuka babak baru dalam sejarah penjelajahan.
Di balik layar, ambisi kerajaan Spanyol dan Portugal untuk menguasai rute dagang rempah-rempah menjadi pemantik utama keberangkatan para pelaut ini.
Samudra menjadi panggung megah di mana keberanian dan hasrat ekonomi saling bersaing.
BACA JUGA:Menguak Sejarah Gunung Kendang: Jejak Vulkanik dan Legenda di Tanah Priangan!
Tiga dekade setelah Columbus, muncullah Ferdinand Magellan, pelaut kelahiran Portugal yang akhirnya berlayar di bawah panji Spanyol.
Tahun 1519, ia memimpin armada kecil dalam misi paling ambisius saat itu mengelilingi dunia lewat barat, mencari jalur laut ke Kepulauan Rempah di Timur.
Perjalanannya membawa armada itu menembus Selat yang kini memakai namanya, Selat Magellan, dan mengarungi Samudra Pasifik yang belum pernah disentuh bangsa Eropa sebelumnya.
Dari sanalah istilah “Pasifik” muncul karena perairannya terlihat tenang, walau kenyataannya berbahaya.