Gunung Kendang tidak hanya dikenal karena geologinya, tetapi juga karena cerita-cerita mistis yang menyertainya.
Banyak warga sekitar percaya bahwa gunung ini dijaga oleh makhluk halus atau roh leluhur yang disebut sebagai karuhun.
Salah satu lokasi yang dianggap sakral adalah Leuweung Larangan, yaitu hutan yang dikeramatkan dan tidak boleh ditebang atau dirusak.
Konon, hutan ini menjadi tempat “penjagaan” makhluk-makhluk tak kasat mata dan dipercaya sebagai sumber kekuatan spiritual bagi masyarakat adat sekitar.
BACA JUGA:Ambon 1999 Saat Tetangga Jadi Musuh dan Kota Terbakar dalam Sekejap
Tak sedikit pula yang mengaitkan Gunung Kendang dengan legenda kerajaan gaib atau dunia lain yang tak bisa dijangkau oleh orang biasa.
Cerita-cerita ini biasanya diwariskan secara lisan dan menjadi bagian dari kekayaan budaya Sunda yang penuh dengan kearifan lokal.
Potensi Ekowisata dan Konservasi
Jalur pendakian yang belum terlalu ramai memberi sensasi petualangan yang alami dan menantang.
Pemandangan hutan tropis yang lebat, sumber air panas alami, serta kabut yang menyelimuti puncaknya menambah nuansa magis selama perjalanan.
BACA JUGA:Sejarah Makam Karbala: Jejak Pengorbanan Imam Husain dan Spirit Perlawanan terhadap Ketidakadilan!
Namun, akses menuju kawasan gunung masih terbatas, sehingga hanya segelintir pendaki berpengalaman atau masyarakat lokal yang sering mengunjunginya.
Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk mengembangkan kawasan tersebut secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Upaya konservasi di kawasan ini juga penting, mengingat keanekaragaman hayati yang ada di lereng gunung serta potensi pemanfaatan panas bumi.
Kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga konservasi, dan masyarakat adat dapat menjadi kunci pelestarian Gunung Kendang sebagai bagian dari warisan geologi dan budaya Jawa Barat.