Ia menyiratkan betapa rapuhnya persatuan jika kepemimpinan tidak mengakar pada kebijaksanaan dan keadilan.
Ketika ego dan kekuasaan lebih diutamakan daripada kesejahteraan rakyat, maka kehancuran hanya tinggal menunggu waktu.
Dari kisah ini, kita belajar bahwa kejayaan tidak menjamin kelangsungan, dan perpecahan dalam satu bangsa bisa menjadi luka yang sulit disembuhkan selama ribuan tahun.