PAGARALAMPOS.COM - Di balik gemuruh arus Sungai Citarum yang membelah daratan Jawa Barat, tersimpan jejak-jejak kejayaan masa lalu yang memukau.
Di sinilah, sekitar abad ke-4 Masehi, berdiri salah satu kerajaan tertua di Nusantara Tarumanegara.
Kerajaan ini bukan sekadar catatan sejarah biasa. Ia adalah simbol awal peradaban Hindu yang mekar di tanah Sunda, menjadi saksi bisu interaksi antara budaya lokal dengan pengaruh besar dari India.
Tarumanegara diperkirakan berdiri pada awal abad ke-4 dan mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Purnawarman.
BACA JUGA:Pangeran Antasari Simbol Perlawanan yang Nyaris Dihapus dari Sejarah
Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan, khususnya Prasasti Tugu yang kini disimpan di Museum Nasional, Tarumanegara menunjukkan kemajuan luar biasa dalam bidang tata kelola air, politik, dan kebudayaan.
Prasasti tersebut menceritakan proyek penggalian sungai yang dilakukan oleh Purnawarman untuk mengatasi banjir dan meningkatkan pertanian kebijakan yang mencerminkan pemikiran visioner sang raja.
Sungai Citarum bukan sekadar aliran air bagi masyarakat Tarumanegara.
Sungai ini menjadi nadi kehidupan dan pusat spiritualitas.
BACA JUGA:Bukan Hanya di Amerika Ini Sejarah Perbudakan yang Mengejutkan Dunia
Dalam ajaran Hindu, sungai memiliki peran penting sebagai sarana penyucian dan simbol keberkahan. Citarum diyakini membawa keberlimpahan dan kemakmuran, sebagaimana sungai-sungai suci di India seperti Gangga dan Yamuna.
Oleh sebab itu, tak mengherankan jika pusat-pusat kerajaan dan aktivitas keagamaan banyak tumbuh di sekitarnya.
Jejak Hindu di Tarumanegara dapat dilihat jelas melalui berbagai peninggalan arkeologis dan teks sejarah.
Ajaran Hindu yang dianut di Tarumanegara cenderung beraliran Vaishnava, yang memuja Dewa Wisnu sebagai pelindung alam semesta.
BACA JUGA:Menguak Sejarah Makam Habib Kuncung: Warisan Spiritual di Jakarta Selatan!