3. Peran Perempuan Tidak Dikesampingkan
Walau peserta mayoritas laki-laki, perempuan juga turut hadir dan aktif. Salah satu tokoh yang tercatat hadir adalah Johanna Masdani.
Keterlibatan perempuan dalam pergerakan ini menegaskan bahwa perjuangan menuju kemerdekaan melibatkan semua elemen masyarakat.
4. Bahasa Indonesia Berasal dari Bahasa Melayu
Bahasa yang diangkat sebagai bahasa persatuan dalam Sumpah Pemuda adalah Bahasa Indonesia, yang pada dasarnya merupakan bahasa Melayu.
Bahasa ini dipilih karena relatif mudah dipahami lintas suku dan telah menjadi bahasa pengantar di banyak wilayah Nusantara.
BACA JUGA:Terungkap Inilah Momen Bersejarah Lahirnya Partai Nasional Indonesia
BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Pantai Marina: Antara Keindahan Alam dan Kisah Gaib yang Menghantui!
5. Awal Kebangkitan Nasionalisme Modern
Sebelum Sumpah Pemuda, perjuangan bersifat lokal dan tersekat-sekat. Sumpah ini menjadi tonggak awal munculnya nasionalisme modern yang mengedepankan satu identitas kebangsaan: Indonesia.
Pengaruh Besar Terhadap Kemerdekaan
Semangat persatuan yang terkandung dalam Sumpah Pemuda menjadi fondasi kuat bagi perjuangan selanjutnya. Setelah peristiwa ini, organisasi-organisasi pemuda dan politik mulai menyatu dalam perjuangan yang lebih sistematis dan nasional.
Misalnya, Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dibentuk oleh Soekarno pada 1927 ikut mendorong perjuangan menuju kemerdekaan.
Kebangkitan kesadaran kolektif ini akhirnya membawa bangsa Indonesia menuju proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
BACA JUGA:Detik-Detik Runtuhnya Tembok Berlin Ketika Sejarah Berubah Selamanya
BACA JUGA:Kaya akan Keragaman Sejarah! Inilah 3 Bangunan Bersejarah di Indonesia yang Wajib Kamu Ketahui!