Masa Kemunduran dan Runtuhnya Kerajaan
Pada abad ke-17, kejayaan Pagaruyung mulai meredup akibat perselisihan internal serta tekanan dari kerajaan lain seperti Kesultanan Aceh dan Siak.
Situasi semakin memburuk saat terjadinya Perang Padri yang berpuncak pada invasi Belanda tahun 1825, yang menyebabkan kehancuran kerajaan.
BACA JUGA:Terungkap Kisah Heroik Pattimura yang Disembunyikan Buku Sejarah
BACA JUGA:Indonesia Hampir Terpecah Ini Sejarah Kelam Republik Serikat yang Jarang Dibahas
Meski pemerintahan kerajaan berakhir, pengaruhnya terhadap budaya dan struktur sosial masyarakat Minangkabau tetap bertahan.
Peninggalan Budaya dan Pengaruh Masa Kini
Meskipun tidak lagi berdiri sebagai kerajaan, Pagaruyung meninggalkan warisan budaya yang kuat.
Tradisi seperti sistem kekerabatan matrilineal, bangunan Rumah Gadang, serta seni dan adat Minangkabau tetap dijaga oleh masyarakat hingga kini.
Kerajaan ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap sejarah Minangkabau, tetapi juga memperkaya kebudayaan nasional Indonesia.
Semangat untuk melestarikan warisan tersebut masih terus hidup di tengah masyarakat Minang sebagai bagian dari identitas kolektif yang berakar dari Kerajaan Pagaruyung.