BACA JUGA:Fakta Mengejutkan Sejarah Pribumi Tersembunyi dalam Setiap Halaman Bumi Manusia
Jenazah yang akan dibersihkan biasanya disimpan di kubur batu atau gua yang merupakan makam tradisional di Toraja.
Dalam upacara ini, jenazah akan dikeluarkan dari kubur atau tempat penyimpanan, dan kemudian dibersihkan dengan hati-hati.
Proses pembersihan dimulai dengan mengganti pakaian jenazah, merapikan rambut, serta membersihkan tubuh dengan air atau bahan alami lain yang diyakini dapat menyucikan.
Setelah jenazah dibersihkan dan dirapikan, keluarga akan mengenakan pakaian baru pada jenazah, dan kemudian memajangnya di luar rumah untuk dipamerkan kepada keluarga dan tetangga yang datang.
BACA JUGA:Wajib Diketahui! Kerajaan Majapahit Tidak Mampu Taklukan Kerajaan Ini, Ada Apa?
Ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap yang telah meninggal, tetapi juga untuk mengingatkan mereka yang masih hidup agar selalu menghormati leluhur mereka.
Makna Filosofis Ritual Ma’nene
Masyarakat Toraja percaya bahwa arwah leluhur tidak hanya mengawasi kehidupan mereka, tetapi juga memberikan perlindungan dan bimbingan.
Dengan merawat jenazah, mereka menjaga hubungan dengan leluhur, yang dianggap sebagai bagian dari kehidupan yang berkelanjutan.
Proses pembersihan jenazah juga dapat dianggap sebagai simbol pembersihan jiwa dan peneguhan kembali ikatan keluarga.
BACA JUGA:Sejarah dan Keajaiban Alam Bukit Jamur: Formasi Batu yang Menyerupai Jamur di Ngawi, Jawa Timur!
Masyarakat Toraja meyakini bahwa semakin baik perawatan terhadap jenazah, semakin besar berkah dan perlindungan yang akan mereka terima dari leluhur.
Ritual Ma’nene di Era Modern
Meski ritual Ma’nene sudah ada sejak lama, tradisi ini masih dilestarikan hingga kini, meskipun dihadapkan pada perubahan zaman.
Di era modern ini, banyak masyarakat Toraja yang mulai mengadopsi teknologi dan cara hidup baru, tetapi mereka tetap menjaga tradisi ini sebagai bagian dari identitas budaya mereka.