Sejarah Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto: Dari Kerja Paksa Kolonial hingga Warisan Dunia UNESCO!

Senin 05-05-2025,09:30 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

BACA JUGA:Wajib Diketahui! Kerajaan Majapahit Tidak Mampu Taklukan Kerajaan Ini, Ada Apa?

Masa Kejayaan Tambang Ombilin

Kota Sawahlunto pun berubah menjadi kota modern dengan berbagai fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, kantor administrasi, hingga jalur kereta api khusus batubara.

Pada masa itu, Sawahlunto dijuluki sebagai “Kota Tambang” dan menjadi magnet bagi pendatang dari berbagai daerah.

Masyarakat multikultural terbentuk, terdiri dari etnis Minangkabau, Jawa, Batak, Tionghoa, dan lainnya yang tinggal berdampingan di kawasan tambang.

Kemunduran dan Penutupan Tambang

BACA JUGA:Fakta Mengejutkan Sejarah Pribumi Tersembunyi dalam Setiap Halaman Bumi Manusia

Seiring berjalannya waktu, cadangan batubara yang mudah diakses semakin menipis. Tambang mulai mengalami kemunduran pada akhir abad ke-20.

Pemerintah Indonesia, yang mewarisi pengelolaan tambang setelah kemerdekaan, sempat melanjutkan eksploitasi namun dalam skala yang lebih kecil.

Pada tahun 2002, tambang Ombilin resmi ditutup karena alasan ekonomi dan lingkungan.

Penutupan tambang ini meninggalkan tantangan baru bagi masyarakat Sawahlunto, terutama dalam hal ekonomi.

Transformasi Menjadi Warisan Dunia

BACA JUGA:Wajib Kamu Ketahui! Ini Dia 5 Makhluk Mitologi yang Sangat Populer di Indonesia, Simak Faktanya di Sini!

Usaha pelestarian sejarah tambang Ombilin tidak sia-sia. Pada tahun 2019, UNESCO menetapkan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto sebagai Situs Warisan Dunia.

Pengakuan ini diberikan atas nilai historis dan arsitektural dari sistem pertambangan yang unik serta kisah sosial yang terkandung di dalamnya.

Saat ini, kawasan bekas tambang telah diubah menjadi museum, tempat wisata edukatif, dan pusat kebudayaan.

Kategori :