Lokasinya berada di Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Alasan pemilihan lokasi di Lampung bukan tanpa sebab. Lampung dikenal sebagai daerah tujuan pertama dalam sejarah transmigrasi Indonesia modern.
Selain itu, provinsi ini telah menjadi rumah bagi berbagai kelompok masyarakat dari berbagai daerah, menjadikannya simbol keberhasilan integrasi sosial dan budaya dari program transmigrasi.
Koleksi dan Isi Museum
BACA JUGA:Rahasia Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno yang Jarang Dibongkar Sejarawan
Museum Transmigrasi berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 63 hektare, dengan bangunan utama bergaya arsitektur tradisional.
Koleksi yang dipamerkan mencakup berbagai dokumen, foto, miniatur rumah adat, serta peralatan pertanian yang digunakan oleh para transmigran dari masa ke masa.
Salah satu daya tarik utama museum ini adalah keberadaan miniatur rumah adat dari 33 provinsi di Indonesia (saat itu), yang menggambarkan keragaman latar belakang para transmigran.
Selain itu, terdapat juga diorama yang merekonstruksi kehidupan para transmigran dari saat keberangkatan, perjalanan, hingga penyesuaian hidup di tanah baru.
BACA JUGA:Keajaiban Masjid Raya Baiturrahman. Tetap Megah dan Berdiri Kokoh Diterjang Keganasan Tsunami Aceh
Museum ini juga memiliki data dan dokumentasi lengkap mengenai perkembangan program transmigrasi dari tahun ke tahun, termasuk kebijakan pemerintah, tantangan yang dihadapi, hingga kisah sukses dari para transmigran.
Informasi ini sangat berguna bagi peneliti, pelajar, maupun masyarakat umum yang ingin memahami peran transmigrasi dalam pembangunan Indonesia.
Peran dan Makna Historis
Lebih dari sekadar bangunan penyimpan koleksi, Museum Transmigrasi memiliki nilai historis dan edukatif yang tinggi.
BACA JUGA:Awalnya Dagang, Akhirnya Kuasai! Begini Cara VOC Menipu Raja-Raja Lokal
Museum ini menjadi pengingat bahwa transmigrasi bukan hanya soal perpindahan fisik penduduk, tetapi juga mencerminkan proses panjang pembangunan bangsa yang melibatkan aspek sosial, ekonomi, dan budaya.