Kondisinya saat itu menjadi sangat tertutup, dan banyak peristiwa kelam terjadi di dalamnya, termasuk penyiksaan terhadap tahanan.
Peran dalam Perjuangan Kemerdekaan
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tahun 1945, Fort Willem I menjadi saksi penting dalam berbagai pertempuran antara pasukan Indonesia dan Belanda yang berusaha kembali menguasai wilayah Nusantara.
Salah satu momen penting adalah Pertempuran Ambarawa pada bulan November–Desember 1945, yang menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap penjajahan.
Meskipun tidak secara langsung menjadi lokasi pertempuran, keberadaan benteng di kawasan strategis tersebut memberikan kontribusi besar terhadap dinamika militer saat itu.
Pada masa setelah kemerdekaan, benteng ini sempat digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk kebutuhan logistik dan pelatihan.
Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan kebutuhan, penggunaan benteng mulai ditinggalkan.
Kondisi Terkini
BACA JUGA:Tak Sekedar Indah, Ternyata Ini Legenda dan Warisan Sejarah Bukit Serelo Ikon Alam Sumatera Selatan
Saat ini, Benteng Pendem berada dalam kondisi yang kurang terawat. Sebagian besar bangunan tertimbun tanah dan tertutup semak belukar, sehingga sering disebut “benteng pendem” atau “benteng yang terkubur.”
Meskipun begitu, sisa-sisa struktur bangunan seperti dinding, pintu lengkung, dan beberapa ruang bawah tanah masih bisa dijumpai, memberikan gambaran jelas tentang kemegahan arsitekturnya di masa lalu.
Jika dikelola dengan baik, Benteng Pendem berpotensi menjadi destinasi wisata sejarah unggulan yang tak hanya menarik secara visual, tetapi juga sarat nilai edukatif.
BACA JUGA:Sejarah Pulau Kemaro: Kisah Cinta dan Warisan Budaya di Tengah Sungai Musi!
Upaya Pelestarian
Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya melestarikan situs-situs bersejarah, berbagai pihak mulai mengajukan inisiatif pelestarian terhadap Fort Willem I.