Semangat itu tumbuh di setiap hati rakyat, dari kota hingga desa, dari para pemimpin hingga rakyat jelata.
Hari pertama Revolusi 1945 adalah simbol keberanian, tekad, dan keyakinan akan masa depan yang bebas.
Ia bukan hanya bagian dari buku sejarah, melainkan nyawa dari identitas bangsa.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Legenda Puteri Pukes: Kisah Cinta dan Kutukan dari Tanah Gayo!
Apa yang dimulai dengan selembar teks dan tiang bambu dengan kain merah putih, kini hidup dalam setiap sendi kehidupan berbangsa.
Lebih dari sekadar peristiwa, 17 Agustus 1945 adalah bukti bahwa kebebasan adalah hak yang tak bisa ditunda dan harus diperjuangkan, meski dengan nyawa. Dan hari itu, Indonesia lahir—dengan luka, harapan, dan mimpi besar yang terus diperjuangkan hingga kini.