Hubungan ini semakin menguatkan posisi Wajo sebagai pusat perdagangan utama di Indonesia bagian timur.
Perekonomian
Ekonomi Kerajaan Wajo didasarkan pada sektor pertanian, perdagangan, dan perikanan. Wilayah yang subur mendukung pertanian yang menghasilkan padi, jagung, serta rempah-rempah.
Terletak di jalur perdagangan strategis, Wajo menjadi pusat pertemuan pedagang dari berbagai wilayah, baik dari Nusantara maupun luar negeri.
Kemunduran Kerajaan
Pada abad ke-17, Kerajaan Wajo mengalami kemunduran karena sejumlah faktor, termasuk konflik internal, tekanan dari kerajaan tetangga, serta perubahan dalam pola perdagangan.
BACA JUGA:Cari Handphone? Inilah 7 Rekomendasi HP Terbaru yang Wajib Dimiliki, Punya Spesifikasi Unggul!
Salah satu peristiwa penting yang menandai kemunduran ini adalah Perang Wajo-Bone pada tahun 1667, yang mengakibatkan Wajo kehilangan sebagian besar kekuasaannya.
Warisan Budaya
Meskipun mengalami kemunduran, warisan budaya Kerajaan Wajo tetap terjaga hingga kini.
Masyarakat Wajo terus melestarikan tradisi nenek moyang mereka, seperti seni tari, musik, dan kerajinan tangan.
Salah satu simbol budaya Wajo yang terkenal adalah kain tenun tradisional "sambori."
BACA JUGA:Jangan Sampai Bocor! Begini Cara Aman Menghapus Data Sebelum Menjual Handphone
BACA JUGA:Deteksi Personel Kecanduan Judol, Diam Diam Propam Sidak Handphone Jajaran
Sejarah Kerajaan Wajo memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran masyarakat Bugis dalam perkembangan sejarah dan budaya Sulawesi Selatan.