Pada masa kolonial, jalur-jalur di sekitar gunung ini kerap digunakan sebagai rute persembunyian para pejuang kemerdekaan.
Hutan lebat dan medan yang sulit ditembus menjadikan kawasan ini tempat ideal untuk berlindung dari patroli penjajah Belanda.
Beberapa catatan lisan dari tetua adat menyebutkan bahwa dulunya terdapat pos pengamatan rahasia di lereng Gunung Tapak yang digunakan oleh pejuang lokal.
BACA JUGA:Mengapa Ribuan Orang Ziarah ke Gunung Kemukus untuk Bersetubuh?
Mereka memanfaatkan ketinggian gunung untuk mengawasi pergerakan musuh dan menyusun strategi perlawanan.
Meski belum ada dokumen resmi yang mendetail mengenai aktivitas ini, cerita-cerita dari mulut ke mulut tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah lisan daerah tersebut.
Kekayaan Flora dan Fauna
Selain nilai sejarah dan spiritualnya, Gunung Tapak juga menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Vegetasi di sekitarnya terdiri dari hutan hujan tropis yang masih cukup terjaga.
BACA JUGA:Nusa Ina yang Hilang, Misteri Peradaban Kuno dari Timur Indonesia
Berbagai jenis tumbuhan endemik dan langka bisa ditemukan di sini, termasuk beberapa tanaman obat yang masih digunakan oleh masyarakat tradisional untuk keperluan pengobatan alami.
Keanekaragaman fauna juga menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa spesies burung langka, kera ekor panjang, hingga mamalia kecil seperti musang dan trenggiling hidup bebas di kawasan hutan gunung ini.
Hal ini menjadikan Gunung Tapak sebagai lokasi potensial untuk kegiatan penelitian dan konservasi, meskipun eksplorasi ilmiah di kawasan ini masih tergolong minim.
Potensi Wisata yang Belum Tergarap
BACA JUGA:Mengapa Ribuan Orang Ziarah ke Gunung Kemukus untuk Bersetubuh?
Walaupun memiliki daya tarik dari sisi sejarah, budaya, dan alam, Gunung Tapak belum tergarap secara maksimal sebagai destinasi wisata.
Akses menuju lokasi masih terbatas, dan infrastruktur pendukung seperti jalur pendakian, papan petunjuk, maupun fasilitas umum lainnya masih sangat minim.
Namun, justru karena belum tersentuh oleh pembangunan massal, gunung ini tetap mempertahankan keasliannya.