PAGARALAMPOS.COM - Di balik rimbunnya hutan Gunung Salak yang berkabut dan sejuk, terdapat sebuah kawah aktif yang menyimpan sejarah panjang, kisah-kisah mistis, dan keindahan alam yang luar biasa.
Meskipun saat ini Kawah Ratu menjadi tujuan favorit pendaki dan pencinta alam, dulunya tempat ini dikenal angker dan sulit dijangkau.
Sejarah dan cerita-cerita lokal yang mengelilinginya menjadikan kawasan ini bukan hanya menarik dari sisi geologi, tapi juga kaya akan nilai budaya dan spiritual.
Awal Mula dan Aktivitas Vulkanik
BACA JUGA:Fakta Menarik! Sungai Lematang Saksi Perjalanan Sejarah dan Perubahan Sosial Sumatera Selatan
Aktivitas kawah ini lebih banyak ditandai oleh keluarnya gas belerang dan uap panas dari celah-celah bumi.
Suhu kawah bisa mencapai lebih dari 90 derajat Celsius, dan bau belerangnya cukup menyengat pertanda bahwa aktivitas vulkanik masih berlangsung di dalam perut gunung.
Gunung Salak sendiri telah mengalami beberapa fase erupsi di masa lalu, meskipun tidak terdokumentasi sebaik gunung-gunung berapi lainnya di Indonesia.
Namun, dari hasil penelitian geologi dan pengamatan jangka panjang, diketahui bahwa Kawah Ratu terbentuk akibat aktivitas vulkanik yang terjadi ribuan tahun lalu dan masih aktif secara termal hingga sekarang.
Asal Usul Nama “Kawah Ratu”
Nama “Kawah Ratu” menyimpan makna tersendiri.
Dalam bahasa Sunda, "ratu" berarti "ratu" atau "ratu perempuan", dan dalam konteks spiritual Jawa Barat, kerap merujuk pada sosok halus atau makhluk gaib yang dianggap sebagai penjaga suatu tempat.
Hubungan antara gunung dan laut dalam kepercayaan lokal dipercaya saling berkaitan sebagai dua kekuatan alam.
BACA JUGA:Terungkap Jelas! Inilah Jejak Sejarah Sungai Musi dari Sriwijaya Hingga Kota Palembang Modern