Penelitian di situs ini menunjukkan adanya jaringan jalan, kanal, dan permukiman yang terorganisir dengan baik, menggambarkan sistem pemerintahan yang efisien dan kehidupan sosial yang aktif.
Temuan keramik dari Tiongkok dan artefak dari berbagai penjuru dunia menunjukkan bahwa Majapahit memiliki hubungan dagang yang luas, bahkan menjalin kontak dengan wilayah Asia Barat.
Kemunduran Kerajaan Majapahit
Memasuki akhir abad ke-15, Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran akibat konflik internal dan ancaman dari kerajaan-kerajaan Islam di pesisir utara Jawa.
Seiring berjalannya waktu, banyak bangunan yang runtuh dan tertutup oleh tanah hingga akhirnya ditemukan kembali oleh para arkeolog.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Papandayan: Antara Letusan Dahsyat dan Warisan Alam!
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Lawu: Gunung Sakral di Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur!
Pelestarian Situs Trowulan
Untuk menjaga warisan budaya Trowulan, berbagai upaya telah dilakukan, seperti:
Ekskavasi arkeologi yang terus dilakukan untuk mengungkap lebih banyak bukti sejarah.
Pendirian Museum Majapahit yang menyimpan berbagai temuan dari situs ini.
Situs Trowulan tidak hanya menjadi simbol kejayaan masa lalu, tetapi juga pengingat pentingnya melestarikan warisan budaya bangsa.
Melalui upaya pelestarian ini, generasi mendatang dapat terus belajar dan mengapresiasi sejarah panjang peradaban Nusantara.