Asal-usul dan Tradisi Suku Sunda: Identitas Budaya yang Tetap Lestari

Jumat 04-04-2025,00:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM  - Sebelum kedatangan bangsa Eropa, wilayah Metro Manila telah menjadi pusat perdagangan yang strategis.

Salah satu komunitas terbesar saat itu adalah kerajaan Islam yang dipimpin oleh Rajah Sulayman di sekitar Sungai Pasig.

Wilayah ini menjalin hubungan dagang dengan pedagang dari Tiongkok, India, dan berbagai kawasan Asia Tenggara.

Era Kolonial Spanyol (1571-1898)

Pada tahun 1571, penjelajah Spanyol Miguel López de Legazpi merebut Manila dan menjadikannya ibu kota kolonial Spanyol di Filipina.

BACA JUGA:Sejarah Gua Harimau: Jejak Peradaban Purba dan Kehidupan Manusia Prasejarah di Sumatera Selatan!

BACA JUGA:Sejarah Museum Manusia Purba Sangiran: Menyingkap Jejak Awal Peradaban di Nusantara!

Spanyol mendirikan benteng pertahanan, seperti Intramuros, yang menjadi pusat administrasi dan keagamaan.

Pembangunan gereja-gereja bersejarah, seperti San Agustin, serta institusi pendidikan turut berkembang pada masa ini.

Pada tahun 1896, Revolusi Filipina pecah dengan tokoh utama seperti Andrés Bonifacio dan Emilio Aguinaldo.

Setelah Perang Spanyol-Amerika pada 1898, Spanyol menyerahkan Filipina kepada Amerika Serikat melalui Perjanjian Paris.

BACA JUGA:Meyikapi Kisah Sejarah Gua Lawa: Jejak Alam dan Budaya di Perut Bumi!

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gua Kontilola: Keunikan Gua Penuh Stalaktit dan Kelelawar di Papua!

Masa Kolonial Amerika dan Perang Dunia II (1898-1946)

Di bawah pemerintahan Amerika Serikat, Manila mengalami modernisasi pesat. Pembangunan sistem transportasi, sekolah, dan pusat pemerintahan menjadi prioritas utama.

Kategori :