BACA JUGA:Jejak Sejarah Suku Ranau: Tradisi, Adat Istiadat Hingga Perjalanan Budaya Ditanah Sumatera!
Keberadaan situs ini memberikan wawasan tentang bagaimana manusia purba di Papua hidup, berpikir, dan membangun kebudayaan mereka.
Dengan mempelajari lukisan dan susunan batunya, kita bisa mengetahui cara mereka berinteraksi dengan lingkungan serta bagaimana mereka memahami dunia.
Tantangan dalam Melestarikan Situs Megalitik Tutari
Meskipun memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi, Situs Tutari menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengancam kelestariannya.
BACA JUGA:Sejarah Candi Plaosan: Memiliki Fungsi, Makna dan Keindahan Hingga Harmoni dalam Sejarah Nusantara!
1. Kerusakan Akibat Faktor Alam
Erosi akibat hujan, angin, serta perubahan iklim secara perlahan menyebabkan batu-batu di situs ini mengalami pelapukan. Selain itu, lumut dan tanaman liar yang tumbuh di sekitarnya juga dapat merusak struktur batu.
2. Aktivitas Manusia yang Tidak Terkontrol
Ada juga laporan bahwa beberapa batu telah dipindahkan atau diambil oleh penduduk sekitar untuk keperluan lain.
3. Kurangnya Kesadaran Masyarakat
Banyak orang yang belum memahami nilai penting situs ini sebagai warisan sejarah. Tanpa adanya edukasi dan kesadaran yang cukup, pelestarian situs ini akan semakin sulit dilakukan.
Upaya Pelestarian Situs Megalitik Tutari
Untuk memastikan situs ini tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang, berbagai langkah telah dilakukan:
- Penetapan Situs Sebagai Cagar Budaya Nasional
- Pemerintah telah menjadikan Situs Tutari sebagai salah satu cagar budaya nasional yang harus dilindungi.
- Penelitian dan Dokumentasi oleh Para Arkeolog
BACA JUGA:Misteri Lonceng Cakra Donya: Bukti Persahabatan Kuno antara Aceh dan Tiongkok