Ada beberapa alasan utama mengapa pemerintah dan pihak kepolisian mengambil langkah ini:
BACA JUGA:Polri Peduli Dukung Rumah Layak Huni, Kapolres Pagar Alam Peletakan Batu Pertama Rehab RTLH
Gangguan Ketertiban Umum
Takbir keliling sering kali menimbulkan kemacetan di jalan raya, terutama jika dilakukan dengan kendaraan bermotor dalam jumlah besar.
Hal ini mengganggu kelancaran lalu lintas dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Potensi Kericuhan
Dalam beberapa kasus, takbir keliling berubah menjadi ajang konvoi yang tidak tertib.
Ada kelompok yang memanfaatkan momen ini untuk kebut-kebutan, membunyikan klakson secara berlebihan, atau bahkan memancing keributan antarwarga.
BACA JUGA:Polri Peduli Dukung Rumah Layak Huni, Kapolres Pagar Alam Peletakan Batu Pertama Rehab RTLH
Keamanan dan Keselamatan
Penggunaan petasan, kembang api, serta kendaraan yang tidak sesuai aturan dalam takbir keliling meningkatkan risiko kecelakaan dan kebakaran.
Beberapa kejadian di masa lalu menunjukkan bahwa takbir keliling dapat berujung pada insiden yang membahayakan peserta maupun masyarakat sekitar.
Pandemi dan Kebijakan Pemerintah
Saat pandemi COVID-19 melanda, banyak daerah melarang takbir keliling untuk mencegah kerumunan yang bisa memicu penyebaran virus.
Meskipun situasi pandemi telah mereda, beberapa daerah tetap mempertahankan larangan ini dengan alasan ketertiban dan keamanan.
BACA JUGA:Herman Deru Targetkan 5.815 RTLH Jadi Layak Huni di Sumsel