PAGARALAMPOS.COM - Candi Penataran, atau yang juga dikenal sebagai Candi Palah, merupakan kompleks candi Hindu Siwa yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Candi tersebut dibangun di masa pemerintahan sang Raja Srengga dari Kerajaan Kediri pada abad ke-12 hingga menjadi salah satu kompleks candi Hindu terbesar hingga termegah di Jawa Timur.
Artikel ini akan membahas sejarah, arsitektur, dan nilai budaya dari Candi Penataran.
Sejarah Candi Penataran
BACA JUGA:Sejarah Jalan Malioboro Jogja: Asal-Usul, Hingga Perkembangan Dimasa Kolonial!
Candi Penataran mempunyai latar sejarah yang panjang dan penting.
Dibangun di era Kerajaan Kediri, candi tersebut berfungsi sebagai tempat pemujaan digunakan menghindari dampak letusan Gunung Kelud yang berada di barat daya kompleks.
Di masa Kerajaan Majapahit, candi ini tetap digunakan untuk keperluan keagamaan, sebagaimana tercatat dalam Kitab Negarakertagama.
Dikatkan bahwa Raja Hayam Wuruk pernah mengunjungi Candi Penataran dalam perjalanannya keliling Jawa Timur untuk melakukan ritual pemujaan kepada Hyang Acalapat, perwujudan Siwa sebagai Girindra atau Dewa Penguasa Gunung.
Hal tersebut menyebabkan perdebatan di kalangan sejarawan mengenai kemungkinan bahwa Candi Penataran merupakan tempat pendharmaan atau perabuan Ken Arok.
Selain itu, sumber dari abad ke-15 mencatat bahwa seorang bangsawan Kerajaan Sunda bernama Bujangga Manik mengunjungi Candi Penataran dalam perjalanannya untuk menimba ilmu agama serta berziarah.
Selain sebagai tempat spiritual, candi ini juga kerap dikunjungi oleh peziarah dengan berbagai tujuan duniawi.
Setelah lama tidak terawat, keberadaan Candi Penataran pertama kali terdokumentasi oleh Thomas Stamford Raffles pada tahun 1815 ketika ia menjabat sebagai administrator kolonial Inggris di Jawa.
BACA JUGA:Sekilas Sejarah Dibalik Sejarah Christ Church Melaka: Warisan Sejarah dan Arsitektur Kolonial!