Beberapa tempat telah dilalui pada rumah tata cara Kasepuhan ini. selesainya itu, kawan bisa melihat halaman pertama pada rumah tata cara ini.
Buat memasukinya, mitra bisa memilih antara dua jalur, yakni Gapura Adi atau Gapura Benteng. page pertama atau komplek Siti Inggil memiliki beberapa bangunan. Beberapa bangunan tadi, antara lain:
- Mande Pendawa lima berfungsi daerah duduk pengawal raja.
- Mande Karesmen berfungsi buat daerah pertunjukkan kesenian
- Mande Malang Semirang berfungsi buat tempat duduk raja timadu menonton program di alun-alun.
Pengada berfungsi buat daerah membuatkan berkah serta kawasan investigasi sebelum bertemu Mande Semar Timandu yg digunakan menjadi tempat penasehat raja.
BACA JUGA:Sejarah Desa Adat Gumantar: Kondisi Masyarakat dan Tradisi, Desa ini Memiliki Latar Belakang Islam!
Mande Pengiring yang berfungsi buat daerah mengiring raja.
5. Laman ke 2
Selanjutnya, terdapat page ke 2 di tempat tinggal adat Kesepuhan ini. page ke 2 dilapisi dengan tembok yg terbuat berasal bata. mitra mampu melihat pintu gerbang Regol Pengada atau Gapura Lonceng di bagian utara.
Nantinya, mitra akan menemukan beberapa page, yakni: page Pengada memiliki ukuran 37x37 meter serta berfungsi buat parkiran kendaraan atau kuda. pada sana, terdapat tempat minum khusus kuda.
Page kompleks Langgar Agung yg berukuran kurang lebih 6x6 meter dan terasnya berukuran lebih kurang 8x2,lima meter.
BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Dinasti Shang Melalui Tulang Orakel: Jejak Sejarah yang Tersembunyi
6. page Ketiga
Kawan akan melihat page terakhir, yakni laman ketiga berasal keraton ini. halaman ketiga sendiri dibatasi dengan gerbang berukuran 4x6,5x4 meter. Gerbang tersebut masih dilapisi dengan kayu.
Itulah beberapa gosip perihal tempat tinggal adat Kasepuhan pada Cirebon. di sana, kawan mengira bahwa tempat tinggal norma ini mirip menggunakan tempat tinggal tradisional suku Jawa.
Padahal, wilayah Cirebon sendiri artinya daerah mayoritas suku Sunda. Hal itul masuk akal sebab suku Jawa jua memengaruhi kebudayaan sebagai akibatnya muncul rumah adat dengan konsep Keraton Kasepuhan.