Kali ini, mitra bisa melihat bentuk asal pintu gerbang utama. Diketahui, pintu gerbang primer disebut dengan kreteg pangrawit. Lokasi gerbang utama ini berada di utara keraton.
Diketahui, nama kreteg berarti perasaan serta rawit berarti lembut.
Dalam pintu gerbang utama ini, mitra dibutuhkan berada dengan mood yg cantik atau lembut. dengan hal itu, mitra mampu mempunyai nuansa wisatawan yg lembut dan baik budi.
2. Bangunan Pancaratna
Selanjutnya, saat kawan melewati gerbang utama, kawan akan melihat sebuah bangunan yang dianggap Pancaratna. buat melihat tepat lokasi bangunan ini, kawan dapat menemukannya di sebelah kiri kompleks barat.
Diketahui, ukuran dari bangunan ini lebih kurang 8x8 meter. Bagian atapnya didesain dengan 4 tiang (sokoguru) pada atas bagian atas lantai yg lebih tinggi. lalu, bagian lantai jua disertakan tiang berjumlah 12 tiang.
Material dalam bangunan tradisional ini menggunakan genteng buat atapnya. pada bagian puncaknya, mitra mampu melihat mamolo yg menyampaikan kesan ala kerajaan khas Nusantara.
Fungsi berasal bangunan ini dulunya artinya tempat buat menghadap tokoh warga desa yg diterima oleh Demang atau Wedana.
BACA JUGA:5 Peradaban Tertua di Dunia yang Berpengaruh terhadap Sejarah Manusia di Indonesia!
3. Bangunan Pancaniti
Sesudah melihat Pancaratna, kawan akan melihat bangunan bernama Bangunan Pancaniti. Letak bangunan ini berada pada sebelah kompleks timur. Bangunan ini ukuran sama dengan bangunan Pancaratna.
Perbedaannya merupakan bangunan Pancaniti menggunakan tegel menjadi bahan lantainya. Fungsi asal bangunan ini dulunya adalah kawasan training tentara kerajaan.
Menggunakan bangunan tanpa dinding ini, kawan bisa leluasa beranjak kesana-kemari. Pastikan buat menaiki lantainya, kawan tidak menggunakan sandal atau sepatu, ya.
4. Laman Pertama