Hal ini dapat menyebabkan klaim ditolak jika perusahaan asuransi menemukan ketidaksesuaian data dengan kondisi sebenarnya.
7. Tidak Memeriksa Manfaat Tambahan (Rider)
Asuransi jiwa sering kali menawarkan manfaat tambahan atau rider, seperti perlindungan terhadap penyakit kritis atau kecacatan total.
Kesalahan yang sering terjadi adalah tidak mempertimbangkan manfaat tambahan yang bisa memberikan perlindungan lebih optimal.
Sebelum memutuskan, pertimbangkan apakah rider yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan apakah biaya tambahannya masih masuk akal.
BACA JUGA:Apa Fitur Unggulan Motor Listrik MAKA Motors yang Akan Rilis di 2025? Simak Detailnya!
8. Tidak Melakukan Review Berkala
Banyak orang membeli asuransi jiwa sekali dan kemudian melupakannya.
Padahal, seiring berjalannya waktu, kebutuhan finansial dan kondisi keluarga bisa berubah.
Misalnya, setelah memiliki anak atau memiliki kewajiban finansial baru, cakupan asuransi yang dulu cukup mungkin tidak lagi mencukupi.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan review polis secara berkala dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
BACA JUGA:Tingkatkan Pengetahuan Platform Medsos, Gelar Pelatihan Fungsi Kehumasan
9. Tidak Melibatkan Keluarga dalam Keputusan
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah tidak melibatkan anggota keluarga dalam keputusan memilih asuransi jiwa.
Padahal, mereka adalah pihak yang akan menerima manfaat jika terjadi sesuatu pada pemegang polis.
Pastikan pasangan atau keluarga mengetahui detail polis, termasuk cara klaim dan manfaat yang diberikan agar tidak terjadi kebingungan di masa depan.