Teknik pembuatan batik pun mengalami kemajuan. Teknik cap yang pada awal menggunakan cap asal kayu lalu beralih ke tembaga.
Industri batik Solo berkembang pesat. Hal ini ditandai menggunakan keluarnya Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman.
Oleh pemerintah setempat, daerah Kauman serta Laweyan ditetapkan menjadi pusat batik dan destinasi wisata kota Surakarta.
BACA JUGA:Kerajaan Islam Pertama di Jawa: Sejarah, Kejayaan, dan Peninggalan Demak
Geliat batik Solo terus membagikan tren positif. Perusahaan batik mulai bermunculan dan memiliki nama besar pada kancah nasional.
Sebut saja Batik Keris yg didirikan tahun 1920, Batik Bondronoyo yang kemudian berganti nama sebagai Batik Semar lahir di tahun 1947 hingga Batik Danar Hadi pada tahun 1967.