Harmoni dengan Alam: Peran Suku Mapur dalam Menjaga Ekosistem Bangka

Minggu 02-03-2025,12:53 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kerajaan Sunda: Awal Mula Berdirinya Kerajaan Sunda Hingga Persekutuan Kerajaan!

BACA JUGA:Sejarah Singkat Kerajaan Galuh: Prasejarah Perkembangaan Dari masa ke Masa Peninggalan Kerajaan!

Hutan menjadi sumber pangan, obat-obatan, dan bahan kebutuhan sehari-hari. Kearifan lokal mereka dalam mengelola alam secara berkelanjutan menjadi bukti bahwa tradisi ini memiliki nilai penting bagi kelestarian lingkungan.

Ancaman terhadap Hutan Adat

Sayangnya, sejak tahun 2006, wilayah adat mereka terancam oleh perluasan perkebunan sawit yang menggerus hutan tempat mereka hidup.

Perusahaan-perusahaan besar memperoleh izin untuk mengelola ribuan hektar lahan yang sebelumnya merupakan hutan adat.

Status hutan yang dikategorikan sebagai Hutan Produksi, Area Penggunaan Lain (APL), dan Hutan Lindung semakin memperumit situasi, karena hak adat mereka tidak diakui secara hukum.

BACA JUGA:Menguak Fakta Misteri Sejarah Peninggalan Wangsa Sailendra: Candi Ratu Boko!

BACA JUGA:Bangunan Bersejarah Yogyakarta Penuh Legenda: Misteri Kandang Menjangan!

Upaya masyarakat Mapur untuk berdialog dengan pihak perusahaan kerap menemui jalan buntu, hingga mereka terpaksa menggelar aksi protes demi menyuarakan hak mereka.

Harapan untuk Masa Depan

Situasi yang dihadapi Suku Mapur menunjukkan pentingnya perlindungan hukum bagi masyarakat adat.

Pengesahan RUU Masyarakat Hukum Adat dan kebijakan daerah yang mengakui hak-hak adat menjadi langkah penting untuk memastikan keberlanjutan hidup mereka.

Melindungi Suku Mapur berarti melindungi alam Bangka. Dengan pengetahuan tradisional yang mereka miliki, Suku Mapur telah membuktikan bahwa hidup berdampingan dengan alam secara harmonis adalah kunci keberlanjutan ekosistem.

BACA JUGA:Sejarah dan Prasejarah Suku Maluku: Dari Penjajahan Portugis Hingga Jepang!

BACA JUGA:Sejarah Suku Dayak: Asal-Usul Hingga Tradisi yang di Jalankan!

Kategori :