Banyak sekolah, universitas, dan perusahaan yang beralih ke sistem daring, yang membutuhkan perangkat komputer, terutama laptop. Hal ini meningkatkan permintaan yang sangat besar terhadap laptop di seluruh dunia.
Bahkan setelah pandemi mereda, kebiasaan bekerja dari rumah dan belajar online masih berlanjut. Permintaan terus tumbuh, dan produsen laptop harus menyesuaikan pasokan dengan permintaan yang melonjak ini.
Kenaikan permintaan inilah yang mendorong produsen untuk menaikkan harga guna mengimbangi biaya produksi dan distribusi yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Apa Keunggulan Laptop AI Acer di CES 2025? Ini Ulasan Spesifikasinya!
4. Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang
Di pasar internasional, fluktuasi nilai tukar mata uang juga dapat memengaruhi harga laptop. Banyak produsen laptop global berbasis di negara seperti Taiwan, Jepang, atau Amerika Serikat, yang mengandalkan komponen yang diimpor dari berbagai negara.
Ketika nilai tukar mata uang negara produsen melemah terhadap mata uang utama seperti dolar AS, harga impor komponen menjadi lebih mahal.
Hal ini menyebabkan produsen laptop menaikkan harga untuk menutupi biaya tambahan yang timbul akibat nilai tukar yang tidak stabil.
5. Inovasi Teknologi yang Meningkat
Laptop modern semakin berkembang dengan inovasi teknologi yang lebih canggih. Seiring dengan peningkatan kualitas prosesor, kartu grafis, RAM, dan SSD, harga laptop dengan teknologi terbaru cenderung lebih mahal.
Misalnya, laptop yang menggunakan prosesor generasi terbaru dari Intel atau AMD, kartu grafis terbaru, dan teknologi layar OLED atau 4K biasanya dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan model-model sebelumnya.
Konsumen yang menginginkan laptop dengan spesifikasi tinggi untuk kebutuhan gaming, desain grafis, atau multimedia canggih juga menjadi faktor penggerak utama dari harga laptop yang semakin mahal.
BACA JUGA:Pilihan Laptop Murah Berkualitas untuk Pelajar 2025, Bujet Rp 2-3 Jutaan
6. Pengaruh Kebijakan Pemerintah dan Pajak
Pemerintah di berbagai negara kadang-kadang memberlakukan kebijakan pajak yang berimbas pada kenaikan harga barang elektronik impor, termasuk laptop.
Pajak impor, bea masuk, dan regulasi lingkungan yang ketat dapat meningkatkan biaya produksi dan distribusi laptop.