Suku Sangir juga memiliki keterampilan menenun kain tradisional yang dikenal sebagai tenun Sangir.
Kain ini sering digunakan dalam upacara adat maupun sebagai busana khas daerah.
Proses pembuatannya cukup rumit dan diwariskan dari generasi ke generasi.
BACA JUGA:Kerajaan Kediri: Jejak Kejayaan Hindu dalam Sejarah Nusantara
BACA JUGA:Ternyata, Pempek Palembang Punya Sejarah yang Tak Terduga, Loh! Temukan Alasannya!
Setiap motif yang terdapat dalam kain tenun ini memiliki makna filosofis yang mendalam, mencerminkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan leluhur.
7. Semangat Gotong Royong dalam Kehidupan Sehari-hari
Masyarakat Sangir dikenal memiliki nilai kebersamaan yang sangat kuat. Prinsip gotong royong diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari membangun rumah, bertani, hingga melaksanakan acara adat.
Nilai kebersamaan ini memperkuat solidaritas antarwarga dan menjaga keharmonisan dalam komunitas.
8. Melestarikan Identitas di Tengah Modernisasi
Meskipun berada di wilayah kepulauan yang jauh dari pusat kota besar, masyarakat Sangir tetap menjaga warisan budaya mereka.
BACA JUGA:Sejarah Uang Logam: Perjalanan, Keunggulan, dan Kekurangannya yang Perlu Diketahui!
BACA JUGA:Menguak Rahasia Prasasti Yupa: Jejak Kerajaan Kutai dalam Sejarah Nusantara
Dari bahasa hingga keterampilan maritim, identitas budaya mereka tetap lestari di tengah perubahan zaman.
Mengenal lebih dalam tentang Suku Sangir memberikan wawasan tentang keberagaman budaya di Indonesia yang kaya akan nilai sejarah dan tradisi.