Tidak banyak gereja dari era kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh di Sumatera Selatan.
Gereja ini termasuk yang tetap bertahan dan terus digunakan untuk kegiatan keagamaan.
Peran Sentral dalam Penyebaran Kristen
Gereja di Tanjung Sakti menjadi pusat penyebaran agama Kristen di daerah Lahat dan sekitarnya.
BACA JUGA:Kunjungan Wisatawan ke Sumsel Meningkat 10 Persen, Okupansi Pun Terdongkrak
Banyak jemaat yang berasal dari generasi ke generasi tetap setia beribadah di gereja ini.
Gereja Tertua di Sumatera Selatan? Ini Fakta Sejarahnya
Meskipun gereja di Tanjung Sakti memiliki sejarah panjang, klaim sebagai gereja tertua di Sumatera Selatan masih perlu diteliti lebih lanjut.
Beberapa gereja lain di Sumatera Selatan juga memiliki usia yang cukup tua, seperti Gereja Katolik Santo Yoseph di Palembang,
yang sudah ada sejak tahun 1920-an, serta beberapa gereja di daerah Pagar Alam dan Muara Enim yang juga memiliki sejarah panjang.
BACA JUGA:Polres Pagar Alam Dipraperadilkan, Imbas Penetapan Tersangka Owner Orchid Dempo Resort
Sejarawan dan ahli sejarah gereja menyatakan bahwa gereja tertua di Sumatera Selatan kemungkinan besar ada di daerah Palembang, mengingat kota ini telah menjadi pusat penyebaran agama Kristen sejak era kolonial.
Namun, dalam konteks gereja tertua di daerah pedalaman Sumatera Selatan, Gereja di Tanjung Sakti bisa jadi memang salah satu yang paling bersejarah.
Gereja di Tanjung Sakti memang memiliki nilai sejarah yang tinggi dan diyakini sebagai salah satu gereja tertua di Sumatera Selatan.
Namun, untuk memastikan apakah gereja ini benar-benar yang tertua, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap arsip sejarah dan peninggalan lain yang terkait.
BACA JUGA:Rilis Daftar Bhabinkamtibmas Baru, Òptimalkan Pembinaan di Kelurahan