
Mpu Gandring dan Perebutan Kekuasaan
Dalam upayanya merebut kekuasaan, Ken Arok meminta seorang empu terkenal, Mpu Gandring, untuk membuat keris sakti.
Namun, karena tidak sabar menunggu, ia justru menggunakan keris tersebut untuk membunuh Tunggul Ametung.
Mpu Gandring yang merasa dikhianati mengutuk keris buatannya, meramalkan bahwa senjata itu akan menjadi penyebab kehancuran banyak generasi.
Setelah kematian Tunggul Ametung, Ken Arok mengambil alih Tumapel dan menikahi Ken Dedes, memperkuat posisinya sebagai penguasa baru.
BACA JUGA:Mengapa Suku Jawa Memiliki Peran Besar dalam Sejarah Indonesia?
BACA JUGA:Warungboto: Situs Sejarah yang Terlupakan, Kini Jadi Primadona Wisata?
Pendirian Kerajaan dan Peperangan Melawan Kediri
Pada tahun 1221, Ken Arok menentang kekuasaan Kerajaan Kediri yang dipimpin Kertajaya. Dengan dukungan para brahmana dan pasukan Tumapel, ia berhasil mengalahkan Kediri dalam pertempuran besar pada tahun 1222.
Kemenangan ini menandai berdirinya Kerajaan Singasari, yang menjadi cikal bakal kerajaan besar di Jawa.
Tragedi dan Akhir Hidup Ken Arok
Namun, kejayaan Ken Arok tidak bertahan lama. Anusapati, putra Ken Dedes dari pernikahannya dengan Tunggul Ametung, menyimpan dendam atas kematian ayah kandungnya.
BACA JUGA:Warungboto: Situs Sejarah yang Terlupakan, Kini Jadi Primadona Wisata?
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Kerajaan Medang Kamulan: Legenda
Pada tahun 1247, Anusapati menggunakan keris Mpu Gandring untuk membunuh Ken Arok, menutup kisah hidup sang pendiri Singasari dengan tragedi.
Warisan Sejarah Ken Arok