
Proses ini dapat disaksikan oleh banyak orang, termasuk anak-anak. Darah hewan yang tumpah dibiarkan membeku di tempatnya, sehingga menciptakan bau yang khas.
Terkadang, garam ditaburkan di atas darah untuk menghindari datangnya makhluk halus.
BACA JUGA:Warungboto: Situs Sejarah yang Terlupakan, Kini Jadi Primadona Wisata?
BACA JUGA:Sudah Tahu Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia?! Yuk, Simak!
3. Parang yang Digunakan Mendapat Perlakuan Khusus
Setiap algojo memiliki parang khusus yang hanya digunakan untuk menyembelih kerbau. Parang ini dirawat dengan hati-hati, selalu diasah agar tetap tajam, dan biasanya dihiasi dengan ukiran khas Toraja.
4. Kebanggaan Algojo Jika Bisa Melumpuhkan Kerbau Dengan Sekali Tebas
Algojo merasa bangga jika bisa melumpuhkan kerbau dengan hanya satu tebasan, terutama jika kerbau tersebut tidak menunjukkan perlawanan.
Biasanya, penyembelihan dilakukan dengan sekali tebas yang membuat kerbau jatuh langsung.
BACA JUGA:Mengapa Suku Jawa Memiliki Peran Besar dalam Sejarah Indonesia?
BACA JUGA:Warungboto: Situs Sejarah yang Terlupakan, Kini Jadi Primadona Wisata?
5. Pengaruh Praktik Sihir
Terkadang, ada oknum yang memanfaatkan ilmu sihir untuk membuat kerbau tetap hidup meskipun sudah ditebas. Ada cerita bahwa ada kerbau yang sudah dikuliti namun bangkit kembali.
Meskipun tradisi ini memiliki keunikan dan kekhasan, yang terpenting adalah upaya untuk terus melestarikan kebudayaan ini sebagai bagian dari identitas budaya kita.